Minggu, 02 Juni 2013

Kemiskinan

1.1 Potret Kemiskinan di Indonesia
Kemiskinan adalah suatu fenomena sosial yang tidak hanya dialami oleh negara- negara yang sedang berkembang tetapi juga terjadi di negara yang sudah mempunyai kemapanan di bidang ekonomi. Fenomena ini pada dasarnya telah menjadi perhatian, isu, dan gerakan global yang bersifat kemanusiaan.

Masalah kemiskinan sendiri memang telah lama ada sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya materi. Dari ukuran kehidupan modern pada masa kini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern. Masalah kemiskinan yang dihadapi di setiap negara akan selalu bersamaan dengan masalah laju pertumbuhan penduduk yang kemudian menghasilkan pengangguran, ketimpangan dalam distribusi pendapatan nasional maupun pembangunan, dan pendidikan yang menjadi modal utama untuk dapat bersaing di dunia kerja dewasa ini.

Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan  
Di dalam suatu negara, pastilah terdapat tantangan besar di dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu tantangan tersebut adalah kemiskinan. Di Indonesia sendiri, terdapat begitu banyak masyarakat yang terjerat dalam kemiskinan. Hal ini tentu saja tidak di inginkan oleh masyarakat Indonesia. Semua akibat tentunya terdapat sebabnya. Seperti kemiskinan ini, tidak terjadi begitu saja. Namun, hal ini terjadi mungkin dikarenakan faktor-faktor dalam masyarakat itu sendiri.
Kemiskinan sendiri mempunyai arti suatu keadaan di mana seseorang itu kekurangan bahan-bahan keperluan hidup. Dari pengertian tersebut, dapat kita analisis sebab atau faktor-faktor yang menjadi penyebab kemiskinan tersebut. Faktor-faktor yang menjadi penyebab kemiskinan antara lain :
a.       Tingkat pendidikan masyarakat yang rata-rata rendah.
b.      Cara berpikir yang masih tradisional dan konservatif.
c.       Apatis dan anti hal-hal baru.
d.      Mentalitas dan etos kerja yang kurang baik.
e.       Keadaan alam yang kurang mendukung.
f.        Keterisoliran secara geografis dari pusat.
g.       Tiadanya potensi atau produk andalan.
h.       Rendahnya kinerja dan budaya korup aparatur pemerintah daerah.

Dampak Kemiskinan dan Cara Mengatasinya
Kemiskinan merupakan suatu fenomena yang sering ditemui, entah itu di negara maju atau pun di negara berkembang seperti Indonesia. Banyaknya masalah kemiskinan di Indonesia ini tentunya di sebabkan oleh beberapa faktor pemicu. Dari faktor pemicu inilah akan tercipta suatu dampak kemiskinan. Dampak dari kemiskinan terhadap masyarakat umumnya begitu banyak dan kompleks. Dampak-dampak tersebut antara lain :
1.      Pengangguran.
Sebagaimana kita ketahui jumlah pengangguran di Indonesia begitu banyak. Dengan banyaknya pengangguran berarti banyak masyarakat yang tidak memiliki penghasilan karena tidak bekerja. Karena tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan pangannya. Secara otomatis pengangguran telah menurunkan daya saing dan beli masyarakat. Sehingga, akan memberikan dampak secara langsung terhadap tingkat pendapatan, nutrisi, dan tingkat pengeluaran rata-rata. Ukuran daya saing inilah yang kerap digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu bangsa dalam bersaing dengan bangsa-bangsa lain secara global.
2.      Kekerasan.
Sesungguhnya kekerasan yang marak terjadi akhir-akhir ini merupakan efek dari pengangguran. Hal tersebut disebabkan karena seseorang tidak mampu lagi mencari nafkah melalui jalan yang benar. Ketika tak ada lagi jaminan bagi seseorang dapat bertahan dan menjaga keberlangsungan hidupnya maka jalan pintas pun dapat dilakukannya. Misalnya, merampok, menodong, mencuri, atau menipu. Dari sinilah sebuah kemiskinan dapat berdampak bagi kelangsungan hidup masyakarat kebanyakan. Semakin tinggi masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, semakin membahayakan juga lingkungan tempat tinggal mereka. Karena sebagai dampak kemiskinan, mereka akan berusaha mencari jalan pintas untuk menjaga keberlangsungan hidup mereka.
3.      Pendidikan.
Tingkat putus sekolah yang tinggi merupakan fenomena yang terjadi dewasa ini. Mahalnya biaya pendidikan membuat masyarakat miskin tidak dapat lagi menjangkau dunia sekolah atau pendidikan. Jelas mereka tak dapat menjangkau dunia pendidikan yang sangat mahal itu. Sebab, mereka begitu miskin. Untuk makan satu kali sehari saja mereka sudah kesulitan. Akhirnya kondisi masyarakat miskin semakin terpuruk lebih dalam. Tingginya tingkat putus sekolah berdampak pada rendahya tingkat pendidikan seseorang. Dengan begitu akan mengurangi kesempatan seseorang mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Ini akan menyebabkan bertambahnya pengangguran akibat tidak mampu bersaing di era globalisasi yang menuntut keterampilan di segala bidang.
4.      Kesehatan.
Seperti kita ketahui, biaya pengobatan sekarang sangat mahal. Hampir setiap klinik pengobatan apalagi rumah sakit swasta menerapkan tarif atau ongkos pengobatan yang biayanya sangat mahal. Sehingga, biayanya tak terjangkau oleh kalangan miskin. Karena biaya yang mahal tersebut, berdampaklah kepada masyarakat yang masuk dalam kategori miskin. Dampak yang ditimbulkan inilah yang semakin memperparah kehidupan masyarakat miskin. Mereka kehilangan hak untuk mendapat fasilitas kesehatan karena mereka tidak mempunyai dana untuk membayar.

Dalam mengatasinya, kita memerlukan kerja sama dari semua pihak. Baik pemerintah, pengusaha, maupun lapisan masyarakat itu sendiri. Pengusaha dapat memberikan bantuan dengan pemberian peluang usaha kerja kepada masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan. Dari masyarakat itu sendiri, mereka harus mau berusaha untuk bekerja keras untuk hidup lebih baik. Sehingga angka kemiskinan di Indonesia dapat diatasi dengan baik, dan berkurang seiring berjalannya waktu.
Sedangkan, untuk pemerintah, dapat melakukan hal-hal berikut dengan bantuan masyarakat :

1. Pemerintah harus membuat program yang jelas dan konsisten untuk memabasmi masalah kemiskinan. Progam ini harus dijalankan dengan komitmen yang tinggi, jangan sampai kejadian yang lalu terulang kembali, yaitu pembagian uang BLT yang saya rasa itu tidak efesien, malah membuat masyarakat menjadi ketergantungan dan malas bekerja. Kita bisa melihat sendiri dampak dari BLT tahun kemaren.
2. Semua masyarakat harus sadar akan tanggung jawabnya terhadap sebuah negara, tanggung jawab ini tidak hanya menjaga nama baik sebuah negara, atau mematuhi hukum yang di tetapkan dalam negara, akan tetapi seperti masalah kemiskinan ini juga menjadi tanggung jawab oleh semua warga negara, walaupun yang miskin itu bukan saudara sedarah kita ataun kerabat kita tapi kita hidup dalam satu negara apakah kita tega melihat mereka miskin, tidak punya rumah, menggembel dan sedangkan kita bergelimbangan harta setiap hari selalu pergi ke mall belanja sebanyak-banyaknya untuk menghabiskan uang yang tidak jelas kegunaanya, alangkah baiknya kita sisihkan untuk membantu mereka.

Berikut kami sertakan video dari potret kemiskinan di Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar